DAMPAK KEBIJAKAN PENINGKATAN TECHNO-ECONOMY PADA INDUSTRI TEKSTIL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING BANGSA

  • P. Eko Prasetyo

Abstract

Kunci utama kemandirian bangsa adalah daya saing nasional yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif.
Peningkatan kapasitas IPTEK dan produktivitas adalah kunci succes meraih daya saing industri dan bangsa secara
berkelanjutan. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas SDM melalui pengembangan IPTEK dan
produktivitas berkelanjutan yang kuat harus didukung oleh pembangunan nasional semesta berencana di bidang
ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan secara seimbang merupakan syarat mutlak dalam upaya meningkatkan daya
saing global secara berkelanjutan. Paradigma baru “Techno-economy” atau Technopreneur di era globalisasi lebih
mampu memberikan kontribusi signifikan melalui peningkatan kapasitas, produktivitas dan inovasi dalam
peningkaan daya saing bangsa berkelanjutan. Artinya, untuk mewujudkan daya saing nasional berkelanjutan, di era
global harus diukur dari seberapa besar kemampuan IPTEK sebagai faktor utama ekonomi dalam menggantikan
peran modal, lahan, energi untuk peningkatan daya saing bangsa. Hasil riset menegaskan bahwa kebijakan
pemerintah dalam peningkatan kapasitas SDM melalui penguasaan IPTEK pada industri Tekstil dan Produk Tekstil
(TPT) lebih mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing kompetitif melalui peningkatan efisiensi,
produktivitas, kreatifitas dan inovasi yang dibangun melalui integrasi “Techno-economy” yang berwasan lingkungan
global berkelanjutan. Artinya, upaya peningkatan daya saing bangsa, harus direncanakan dan dibangun melalui
tekno-ekonomi yang berwawasan lingkungan, karena era baru pembangunan nasional dan daya saing global harus
berbasis pada pembangunan kapasitas manusia dan kelestarian lingkungan berkelanjutan.
Kata Kunci: Techno-economy” atau technopreneur, inovasi, produktivitas dan daya saing

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed