KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA BANYUMASAN DALAM KAUS DABLONGAN

  • Sulyana Dadan

Abstract

Di wilayah Banyumas banyak beredar kaus oblong yang mengklaim sebagai kaus oblong Banyumasan. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat bagaimana identitas budaya Banyumasan dikonstruksikan dalam salah satu merk kaus
oblong tersebut, yakni kaus Dablongan. Kaos Dablongan adalah kaos sablon yang diproduksi oleh orang
Banyumas yang menampilkan tulisan-tulisan ungkapan tradisi lisan Banyumas. Ciri yang membedakan kaos
Dablongan dari kaos oblong lainnya adalah teks dalam desainnya yang menggunakan bahasa Banyumasan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengobservasi berbagai teks yang ada dalam kaos Dablongan, baik teks visual maupun teks verbalnya. Kemudian,
peneliti menentukan empat kaus Dablongan sebagai unit analsis. Selanjutnya teks tersebut dianalisa dengan
menggunakan pendekatan semiotik dari Rolland Barthes. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa teks visual dan
verbal yang terdapat dalam desain kaos Dablongan sebagian besar mengkonstruksikan karakteristik khas
masyarakat Banyumas yang sekaligus merupakan identitas budayanya. Karakteristik tersebut antara lain nilai-nilai
kejujuran yang dalam bahasa Banyumas disebut cablaka. Identitas budaya lainnya adalah masyarakat Banyumas
yang religius, pantang menyerah, adaptif, kreatif, egaliter dan pekerja keras.
Kata kunci: konstruksi, identitas budaya, budaya Banyumasan

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed