Skip links

Rea Maronta dan Eka Agustina Mahasiswa FBIB Unisbank Berkarya sejak dari Usia Muda

Pemuda adalah pemimpin masa depan ! Pemuada adalah benteng peradapan, pemuda pun mampu menciptakan bahasa satra seni yang mana merupakan bahasa universal. Bahasa yang tidak punya tembok dengan definisi bahasa secara harfiah. Ketika berkarya kita bisa menyampaikan banyak hal dengan interpretasi dalam variabel yang berbeda-beda baik yang bisa disentuh maupun tidak. Di sini kami tunjukkan identitas selaku pemuda yang berkarya “Yang Muda Yang Berkarya” rafimansyah  selaku pemandu acara. dalam dalam hal ini pula kita secara tidak sadar menyemangatkan semangat nasionalisme akan dari mana kita berasal. Secara otomatis saat kita merepresentasikan “Yang Muda Yang Berkarya”

semua orang punya kesempatan terutama bagi pemuda yang sama untuk menunjukkan identitas dirinya lewat berkreasi.  Inilah salah satu alasan kami. Memang pasti ada banyak tantangannya untuk memberi perubahan terhadap diri pemuda. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa mereka belum punya cukup bekal untuk memberi perubahan dan menunjukkan karya.

Terutama dalam masa pendemi seperti ini. Inilah yang menjadi tantangan utaman untuk berkreasi tapi kami coba meyakinkan mereka bahwa kemampuan mereka sebenarnya sudah mampu untuk terus maju meskipun keadaan pandemi.

Rea Maronta dan Eka Agustina adalah sosok talenta muda yang ditengah kesibukan mereka sebagai Mahasiswa Sastra Inggris FBIB Unisbank tapi memiliki pekerjaan atau job yaitu sebagai Singer dan sebagai Model. Pada kesempatan Live Podcast episode 3 “Yang Muda yang Berkarya” mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.  Baik Rea maupun Eka memberikan tips dan motifasi bagi peserta agar memulai karya sejak dari muda adalah memiliki banyak keuntungan yang bisa diraih, dan keuntungan itu kadang tidak harus bernilai materi tapi yang lainnya juga. Bertinda sebagai pembawa acara ini adalah Rafi Umar yang membawakan acara dengan baik sehingga berlangsung interaktif. Menurut Dekan FBIB Unisbank Endang Yuliani Rahayu, SS., M.Pd “bahwa pendemi bukan halangan untuk berkreasi dan pendemi bukan alasan untuk berkeluh kesah justru sebaliknya sisi baiknya kita liat peluangnya dengan klik” kita bisa berkreasi itulah yang harus kita pahami memanfaatkan momen sebaik”nya” (AW)