Skip links

Dosen FTI Unisbank olah komersialisasi Kampung Kolang Kaling “KaKoKa” Warga Jatirejo Gunungpati Semarang melalui website dan medsos

Semarang(29/04). Dosen dan Peneliti dari FTI Unisbank baru baru ini kunjungi desa Jatirejo Gunungpati semarang,  Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara Unisbank dengan Kemenpar yang memiliki skema memajukan kawasan Desa Wisata sebagai destinasi wisata dengan mengedepankan pengelolaan sumber daya lokal.

Rombongan peneliti dan dosen FTI Unisbank yang terlibat adalah Dwi Budi S., M.Kom, Eko Nur Wahyudi, M.Cs, Dewi Handayani UN, M.Kom, Saefurrohman, M.Cs dan Eka Ardhianto, M.Cs.

Mereka mengawali komunikasi dengan Kemenpar dan Lurah Desa Jatirejo tentang sumber daya lokal apa yang bisa dijual untuk menaikkan perekonomian desa khususnya untuk masyarakat setempat. Rombongan terjun langsung ke para pengrajin kolang kaling lokal dan menjajaki kemungkinan kemitraan dalam penjualan berbasis daring menggunakan aplikasi e-marketplace. Kemitraan ini merupakan salah satu strategi di dalam memperkuat posisi pengrajin yang belum memiliki  jejaring konsumen yang kuat.

Meski pun jenis makanan kolang kaling cukup terkenal namun hanya sebagian pengrajin besar dan pedagang yang merasakan dampaknya. Padahal pembuatan kolang kaling khas Jatirejo merupakan hal yang sudah turun temurun yang dikembangkan di sana.

Menurut Dewi Handayani, keterlibatan para peneliti dan dosen ini adalah untuk mendampingi para pengrajin kolang kaling dalam menggunakan aplikasi e-marketplace dan medsos secara periodik dapat meningkatkan motivasi dan tingkat keberhasilan dalam memasarkan produk secara lebih meluas.

Dalam Training of Trainers (ToT) untuk paa pengrajin, beberapa materi disuguhkan diantaranya adalah menyampaikan data terkait e-marketplace yang cocok dengan pemasaran di dunia kuliner. Pemilihan e-marketplace dan medsos menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan respon atas pemasangan produk. Praktik foro produk dengan menggunakan HP. Motovasi usaha. Legalitas dan HKI serta pemberian pendampingan yang akan berjalan sampai dengan akhir tahun 2019 akan menjadi motivasi bagi pengrajin dalam berkecimpung di dunia online.