Skip links

Kampus Merdeka, Apa Itu? Mahasiswa Baru Wajib Simak (I)

SEMARANG – Kampus Merdeka, akhir-akhir banyak diperbincangkan karena dinilai memberi harapan besar bagi mahasiswa. Selepas lulus perguruan tinggi, mereka diharapkan tak menambah beban angka pengangguran intelektual.

“Kampus Merdeka di-launching oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, ini gagasan yang sangat Brilian Pak Nadiem Makarim selaku Mendikbud dan sekarang ditambahkan dengan pendidikan tinggi,” kata Wakil Rektor IV Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Dr Elen Puspitasari, Rabu (22/9/2021).

“Kampus Merdeka intinya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh banyak pengalaman di luar program studinya. Jadi ingin mengenalkan dunia yang sesungguhnya kepada mahasiswa, mempersiapkan saat nanti mereka lulus,” tandas dia.

Perempuan berparas cantik itu menyampaikan, Kampus Merdeka memberi kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan ilmu tak hanya dari bangku perkuliahan. Banyak kegiatan di luar kampus yang bisa diikuti, dan dinilai sebagai pengganti perkuliahan atau dikonversi SKS (satuan kredit semester).

kampus merdeka magang

 

“Selain itu yang paling luar biasa adalah 8 bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) dimulai dari pertukaran pelajar. Pertukaran pelajar itu bisa antarperguruan tinggi yang ada di dalam negeri, maupun yang di luar negeri bahkan pertukaran pelajar itu bisa di dalam perguruan tingginya sendiri. Antar-Prodi,” cetusnya.

“Contoh, saya mahasiswi S-1 Akuntansi, tapi punya concern ke IT maka bisa memperdalam basic tentang IT. Maka saya akan melihat di Prodi di Unisbank ada S-1 Teknik Informatika dan S-1 Sistem Informasi, saya mau pilih yang mana. Saya bisa mengambil mata kuliah di Prodi, di luar Prodi saya,” beber dia.

“Itu kan bertukar (antar-Prodi). Begitu juga yang mahasiswa S-1 TI ingin tahu akuntansi. Karena dia ingin mengembangkan bisnis digital, aplikasi akuntansi, maka diambil mata kuliah yang ada di Prodi Akuntansi itu, jadi sudah saling bertukar di dalam perguruan tinggi,” jelasnya lagi.

Sebanyak 8 BKP tersebut adalah 1) Magang/Praktik Kerja; 2) Pertukaran Pelajar antar Prodi; 3) Kegiatan Kewirausahaan; 4) Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan; 5) Studi/Proyek Mandiri; 6) KKN/KPM Desa Tematik; 7) Riset/Penelitian dan 8) Program Kemanusiaan.

“Itu sebetulnya sudah dilakukan oleh banyak perguruan tinggi, contohnya adalah magang,” tutur dia.

“Yang membedakan adalah pada saat dulu, mahasiswa magang itu hanya memenuhi mata kuliah yang memang lebih dinamakan magang. Tapi dengan konsep Kampus Merdeka ini, mahasiswa diberikan kebebasan terutama mahasiswa yang sudah dimulai dari semester 3, 4, atau 5. Intinya implementasi Kampus Merdeka ini di 3 semester,” terangnya lagi.