Skip links

Lingir Bamboo : Alumni Program Inkubasi SBS Unisbank latih Handycraft dari Bambu untuk kaum Difabel Kudus

Kudus. Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berjuang bertahan hidup. Belasan orang disabilitas terlihat sibuk dengan potongan dan bilah-bilah bambu di tangan masing-masing.

Potongan bambu dibilah bilah menjadi sebuah kreasi berupa tempat pensil, tempak sendok garpu, vas bunga, gelas kayu dan macam lainnya.

Kegiatan kerajianan bambu itu merupakan bagian dari pelatihan kerajinan yang digelar oleh Dinas Kabupaten Kudus yang menghadirkan Pak Saimin dari pengrajin bambu di wonogiri‎. Pesertanya adalah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Sahabat Difabel Kudus yang tinggal di wilayah setempat.

Saimin memberikan pelatihan kepada sahabat Difabel selama beberapa hari. “Meski memiliki sejumlah keterbatasan fisik, mereka tampak bersemangat dan antusias selama mengikuti pelatihan.‎ Hasil anyaman mereka pun tak kalah dengan yang dikerjakan orang-orang dengan fisik normal” ungkapnya.

Saimin yang merupakan owner dari Lingir Bamboo adalah salah seorang tenant yang pernah mengikuti program inkubasi oleh Inkubator SBS Unisbank yang bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah.

“saya bisa begini karena adanya motivasi dari para guru di SBS Unisbank yang kala itu mentraining saya dan teman teman ukm se-solo dan sekitarnya di tawangmangu” tambah laki laki yang sering dipanggil pak imin. Lingir Bamboo saat ini telah berhasil mencapai pasar nasional, targetnya produk dari lingir bamboo akan di pasarkan hingga kemancanegara dalam beberapa tahun kedepan.