Skip links

Unisbank dorong kewirausahaan melalui Kerjasama dengan ISEI guna hadapi Revolusi Industri 4.0

Kendeng (13/03). Dunia yang telah memasuki era revolusi industry 4.0 nampaknya bukanlah menjadi isapan jempol. Berbagai teknologi menjadi tanda dimulainya revolusi industri 4.0 sudah diterapkan dalam berbagai bidang untuk mendukung dan mempermudah pekerjaan manusia.

Atas kondisi ini, maka peran perguruan tinggi menjadi penting untuk mencipkan produk lulusan yang harus disiapkan sejak kuliah, atau dengan kata lain kurikulum yang harus menyesuaikan kebutuhan industri. Tak hanya pintar dan menguasai teori, mereka harus memiliki kemampuan belajar  tinggi untuk mengikuti perubahan yang berlangsung cepat. Terlebih lagi jika produk lulusannya terjun ke dunia industry, mereka harus dipersiapkan untuk menguasai juga teknologi.

Demikian disampaikan oleh Rektor Unisbank Semarang, Dr. Safik Faozi, SH., M.Hum. pada sela sela acara Seminar Nasional bertajuk Penyiapan SDM dalam Rangka Menyiapkan Generasi Bangsa untuk Menghadapi Revolusi Industri4.0 di Kampus Unisbank Kendeng Semarang .

Seminar yang digelar hasil kerjasama Unisbank Semarang, Bank Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menghadirkan narasumber Menristekdikti RI sekaligus ketua ISEI Prof.H.M.Nasir PhD.Ak dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Namun keduanya mendadak berhalangan dan digantikan oleh Erwin Haryono Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran dari Bank Indonesia. Sedangkan Menristekdikti digantikan oleh Prof.Ainun Naim,Ph.D. Seminar nasional dihadiri kurang lebih 500 orang dari mahasiswa perguruan tinggi di Jawa Tengah dan dimoderatori oleh Ketua YPPMI dan mantan dekan FEB Unisbank Dr.Alimudin Rizal Rifai,MM.

Prof.Ainun Naim,Ph.D. menyampaikan bahwa Pendidikan tinggi harus diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi dengan mendorong lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur) untuk mengatasi pengangguran terstruktur.

Tidak kalah penting adalah pengetahuan dan keahlian dalam bidang teknologi, ungkapnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Erwin Haryono. Dunia bisnis sudah menggunakan system Ekonomi digital yaitu penggabungan beberapa teknologi multiguna (General Purpose Technologies GPTs) dengan berbagai kegiatan ekonomi & sosial yang dilakukan melalui internet dan teknologi terkait lainnya.

Produksi, penjualan produk hingga pelayanan pelanggaran sudah berkolaborasi dengan dengan partner bisnis secara elektronik. Semunya ini harus didukung oleh SDM yang unggul, tambahnya.