Skip links

Unisbank siap kembangkan Desa Wisata melalui program program unggulan

Jakarta (28/2) Bertempat di The Sultan Hotel Jakarta, Rektor Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Dr. Safik Faozi, M.Hum menandatangani MoU bersama dua lembaga kementerian yaitu Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa dalam program pengembangan desa wisata berbasis pendampingan.

Safik menaympaikan bahwa, Unisbank akan ikut berperan dalam pembangunan pariwisata di Jawa Tengah mengingat Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang tinggi. Sehingga perlu SDM yang memadai untuk mengelola potensi pariwisata di Jawa Tengah. Untuk merespon kebutuhan ini, dalam waktu dekat, Unisbank berencana telah memiliki Fakultas Pariwisata untuk dapat menyiapkan SDM yang akan berkolaborasi dengan Fakultas lainnya di Unisbank termasuk didalamnya Fakultas Bahasa dan Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan Fakultas Teknologi Informasi (FTI).

Pada kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 Perguruan Tinggi se-Indonesia, Kementerian Pariwisata diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Hubungan Antar Lembaga, Wisnu Bara Taruna Jaya dan Kementerian Desa diwakili oleh Direktur Pengembangan Daerah Pulau Kecil Terluar (PDPKT) Hasrul Edyar.

Wisnu mengatakan bahwa kerjasama yang dilakukan dalam rangka mengembangkan desa wisata melalui Perguruan Tinggi dari aspek atraksi wisata, kompetensi SDM dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Lebih lanjut Wisnu juga menyebutkan selain destinasi wisata alam, saat ini yang sangat perlu untuk dikembangkan adalah ekonomi kreatif. Misalnya apa saja prinsip dasar dari pariwisata, dan juga apa yang dibutuhkan demi memajukan pariwisata.

Hadir pada kegiatan tersebut Diana dari STIPAR Yapari Bandung selaku narasumber. Diana mennyampaikan dalam program ini sasarannya adalah desa wisata yang sedang berkembang, melalui program pendampingan ini diharapkan desa dapat naik tingkat menjadi maju dan mandiri. Namun keberadaan desa wisata nantinya jangan pula mengubah alat-alat menjadi modern serta lunturnya nilai budaya lokal.

Narasumber lainnya, Budi dari Poltek Sahid lebih menekankan pada  syarat dan kriteria desa wisata, “implementasi dalam MOU ini akan mengundang perwakilan kampus dalam kegiatan TOT (Training of Trainer) yang dilaksanakan dalam rangka membekali peserta dalam melaksanakan kegiatan pendampingan desa wisata, ujarnya”