Skip links

UPT Publikasi Ilmiah jelaskan pentingnya SCOPUS bagi peneliti

Mugas, (22/02). Publikasi di jurnal internasional merupakan alat untuk membangun reputasi individu dosen dan universitas tempatnya mengabdi. Dengan bantuan internet, artikel yang dimuat dapat dibaca dan disitasi akademisi di dunia. Artikel yang disitasi berarti telah mengandung konten yang layak secara ilmiah sebagai sumber kebenaran pengembangan keilmuan. Dosen yang karya ilmiahnya banyak disitasi pun akan mendapatkan h-index tinggi sebagai bukti indikator pengakuan dunia akademik terhadap eksistensi dan kualitasnya.

Wiwin Hadikurniawati, M.Kom., Kepala UPT Publikasi Ilmiah menjelaskan bahwa pentingnya jurnal yang terindeks scopus nantinya akan juga berimbas pada kampus dari peneliti. Riset sendiri merupakan bahan material pokok dari aktivitas menulis publikasi. Tanpa riset, dosen sulit mendapatkan bahan material yang valid dan update (quality of the publication reflects the quality of the research).

Menurutnya, Scopus juga menyediakan layanan untuk menilai apakah suatu jurnal berdampak yang signifikan atau tidak. Tingkat pengaruh ini dicantumkan sebagai Simago Journal Rank (SJR). SJR mengukur sejauh mana dampak saintifik rata-rata artikel dalam jurnal. Cara pengukuran tingkat dampak pada SJR pada prinsipnya sama dengan perhitungan Impact Factor (IF) yang dikeluarkan oleh Thomson Reuters. IF adalah rata-rata artikel pada suatu jurnal disitasi pada periode 2 tahun.

“lebih lengkapnya untuk informasi tentang scopus dapat dilihat di website UPT Publikasi Ilmiah” ungkapnya.