Di era serba online seperti sekarang, pertemanan tak lagi terbatas pada dunia nyata. Media sosial, aplikasi chat, hingga forum digital telah membuka ruang baru bagi mahasiswa untuk menjalin relasi. Namun, pertemanan digital tetap harus diiringi etika yang baik agar hubungan tetap sehat dan saling menghargai. Berikut beberapa etika berteman di dunia digital yang wajib kamu tahu sebagai mahasiswa:
1. Gunakan Bahasa yang Sopan
Meski dunia digital terasa santai, bukan berarti kita bebas berkata seenaknya. Hindari kata-kata kasar, sindiran, atau komentar negatif yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Bahasa mencerminkan kepribadianmu, bahkan di balik layar.
2. Hargai Privasi Teman
Jangan asal membagikan foto, percakapan, atau informasi pribadi teman tanpa izin. Di dunia digital, privasi adalah hal sensitif. Pastikan kamu tidak menjadi sumber ketidaknyamanan orang lain hanya karena ingin konten menarik.
3. Bijak dalam Membagikan Konten
Sebelum mengunggah atau menyebarkan informasi, pikirkan dampaknya. Hindari menyebarkan hoaks, gosip, atau konten yang memicu perdebatan tidak sehat. Berteman bukan sekadar menyapa, tapi juga menjaga kenyamanan bersama.
4. Jangan Ghosting Seenaknya
Di dunia digital, komunikasi bisa tiba-tiba terputus tanpa penjelasan. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan suatu interaksi, lebih baik sampaikan secara baik-baik daripada tiba-tiba menghilang (ghosting). Sikap dewasa tetap diperlukan dalam relasi online.
5. Bersikap Inklusif dan Tidak Diskriminatif
Hindari membuat konten atau komentar yang mengandung unsur SARA, body shaming, atau merendahkan kelompok tertentu. Dunia digital adalah ruang bersama yang harus dijaga agar aman dan ramah untuk semua.
6. Jangan Terlalu Baper
Kadang komunikasi digital bisa menimbulkan kesalahpahaman karena tidak disertai ekspresi wajah atau intonasi suara. Jadi, jangan langsung tersinggung. Jika bingung, klarifikasi secara baik-baik.
7. Bangun Relasi yang Positif
Gunakan dunia digital untuk membangun jejaring, kolaborasi, dan pertukaran ide yang membangun. Berteman secara digital bukan hanya soal “like” dan “follow”, tapi juga tentang kontribusi dan komunikasi yang positif.
Penutup
Mahasiswa sebagai generasi digital-native punya tanggung jawab besar dalam menjaga etika dalam pertemanan online. Dunia digital adalah cerminan dari siapa kita sebenarnya. Maka, mari jadi pribadi yang bijak, sopan, dan menghargai orang lain, baik di dunia nyata maupun maya.