Bayangkan situasi ini:
Seorang teman mendekat lalu bertanya, “Menurutmu aku cocok nggak pakai baju ini?”
Kamu menjawab cepat, “Nggak banget, aneh malah.”
Mungkin maksudmu jujur, tapi di telinga temanmu, jawaban itu terdengar seperti kritik yang menusuk.
Inilah yang sering terjadi dalam percakapan sehari-hari. Kita tidak sadar bahwa jawaban sederhana bisa membuat orang lain merasa tersinggung.
1. Pertanyaan Sederhana, Jawaban yang Berat
Seseorang kadang bertanya bukan hanya untuk mencari fakta, tapi juga untuk mendapat dukungan. Ketika jawaban terlalu langsung atau keras, mereka bisa merasa ditolak atau tidak dihargai.
2. Nada Suara Lebih Tajam dari Kata-Kata
Katakanlah seorang rekan kerja bertanya, “Apakah laporanku sudah benar?”
Jika dijawab dengan nada tinggi, “Ya ampun, masih salah lagi!”, ia akan lebih mengingat nada kesalmu ketimbang isi jawabanmu.
3. Bahasa Tubuh Jadi Penentu
Ekspresi wajah yang mengernyit, senyum sinis, atau menghela napas panjang sebelum menjawab dapat membuat orang merasa rendah diri, meskipun kata-katamu sebenarnya biasa saja.
4. Acuh Bisa Lebih Menyakitkan daripada Kritik
Kadang jawaban singkat seperti “Terserah kamu” atau “Ya sudah sih” justru membuat lawan bicara merasa tidak penting. Mereka butuh perhatian, bukan sekadar jawaban asal.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Saat menjawab, cobalah melihat dari sudut pandang orang yang bertanya.
- Gunakan nada yang tenang dan ramah, bukan terburu-buru atau marah.
- Tunjukkan perhatian lewat ekspresi wajah yang hangat.
- Ingat, jawabanmu bisa memberi semangat atau malah membuat seseorang kehilangan percaya diri.
Jawaban memang hanya beberapa kata, tapi dampaknya bisa panjang. Maka, berhati-hatilah: jangan sampai maksud baik berubah menjadi luka yang tidak disengaja.

