Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

Ngomong Sendiri Tapi Ditonton Ribuan: Public Speaking di Era Solocontent

Pernah lihat orang ngobrol sendiri depan kamera, tapi views-nya jutaan? Di balik video berdurasi 1 menit itu, ada kekuatan public speaking yang sedang berevolusi. Bukan lagi berdiri di panggung megah, melainkan duduk sendiri di kamar, berbicara ke kamera, dan… boom! Ditonton ribuan orang. Inilah era solocontent, di mana public speaking tak lagi butuh panggung—cukup ponsel dan kepercayaan diri.

Solocontent: Panggung Baru yang Sunyi tapi Ramai

Solocontent adalah konten video pendek atau panjang yang direkam secara mandiri, tanpa interaksi langsung dengan penonton saat proses pembuatannya. Meski tampak seperti “ngomong sendiri”, sejatinya ini adalah bentuk baru komunikasi massa yang sangat efektif. Kamera menjadi ‘teman bicara’, sementara penonton hadir di belakang layar, menyimak dalam waktu dan tempat yang berbeda.

Public Speaking Tanpa Penonton Fisik

Berbicara di depan kamera menuntut skill berbeda dari public speaking konvensional. Tidak ada tatapan mata penonton untuk membangun koneksi, tidak ada tepuk tangan untuk memberi semangat. Namun, tantangannya justru membuat kemampuan komunikasi makin tajam:

  • Intonasi dan ekspresi menjadi kunci menggantikan kontak mata.

  • Durasi singkat menuntut kejelasan pesan.

  • Kemampuan storytelling dan hook di detik pertama menentukan apakah audiens akan lanjut menonton atau skip.

Mengapa Gen Z dan Milenial Menyukainya?

Bagi generasi digital, solocontent adalah ekspresi diri, edukasi, hiburan, sekaligus personal branding. Mereka bisa menyampaikan opini, berbagi tips, atau bercerita tanpa perlu ruang sewa atau audiens fisik. Cukup dengan konsistensi, kreativitas, dan keberanian, siapa pun bisa menjadi pembicara publik digital.

Keterampilan Baru yang Wajib Dimiliki

Di era solocontent, public speaking bukan hanya soal bicara di depan umum, tapi juga tentang:

  • Produksi konten sederhana: pencahayaan, suara, dan framing video.

  • Scriptwriting: menulis naskah singkat tapi berdampak.

  • Edit ringan: menambahkan teks, potongan, atau efek untuk memperkuat pesan.

Dari ‘Ngomong Sendiri’ Jadi Sumber Pengaruh

Tak sedikit orang yang awalnya malu bicara di depan kamera, kini menjadi influencer, edukator digital, bahkan pembicara profesional. Ngomong sendiri tak lagi dianggap aneh, justru menjadi jalan menuju perhatian, kepercayaan, dan bahkan penghasilan.

Public speaking kini bukan hanya milik mereka yang berbicara di panggung besar. Di era solocontent, siapa pun bisa bersuara, membangun audiens, dan memberi dampak—dari kamar sendiri. Kamera adalah mikrofon baru, dan dunia digital adalah panggung tanpa batas.