Dalam public speaking, sesi tanya jawab sering kali menjadi momen yang paling menegangkan. Pertanyaan mudah mungkin bisa dijawab dengan lancar, tetapi bagaimana jika muncul pertanyaan sulit yang tak terduga? Di sinilah kemampuan public speaking yang matang benar-benar diuji. Berikut beberapa teknik yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi pertanyaan sulit:
1. Tetap Tenang dan Tersenyum
Jangan langsung panik ketika mendengar pertanyaan sulit. Ambil napas dalam, tersenyumlah, dan tunjukkan sikap tenang. Bahasa tubuh yang rileks akan memberi kesan bahwa kamu siap menghadapi tantangan.
2. Dengarkan Pertanyaan dengan Seksama
Sering kali kita terburu-buru menjawab hingga melewatkan inti pertanyaan. Dengarkan dengan fokus, ulangi inti pertanyaan jika perlu, agar audiens yakin bahwa kamu benar-benar memahami apa yang ditanyakan.
3. Gunakan Teknik Bridging
Jika pertanyaan terlalu rumit atau di luar bidangmu, jangan ragu untuk menghubungkannya (bridging) dengan topik yang kamu kuasai. Misalnya, “Itu pertanyaan menarik, dan meskipun detail teknisnya cukup kompleks, saya bisa jelaskan bagian yang relevan dengan tema kita hari ini…”
4. Akui Jika Tidak Tahu
Mengaku tidak tahu bukanlah kelemahan, melainkan bentuk kejujuran dan profesionalitas. Kamu bisa mengatakan, “Saya belum punya data lengkap soal itu, tapi saya bisa mencari tahu dan kembali memberi informasi setelah ini.”
5. Gunakan Teknik Menunda (Deferring)
Jika pertanyaan membutuhkan jawaban panjang, kamu bisa menundanya dengan elegan. Misalnya, “Pertanyaan itu membutuhkan penjelasan lebih detail. Bagaimana jika kita bahas setelah sesi ini agar waktu tetap efisien?”
6. Ajak Audiens untuk Terlibat
Kadang pertanyaan sulit justru bisa menjadi peluang interaktif. Kamu bisa balik bertanya kepada audiens, “Itu pandangan yang menarik. Bagaimana menurut Anda atau rekan lain di sini?” Teknik ini membuat diskusi lebih hidup dan mengurangi tekanan padamu.
7. Tutup dengan Percaya Diri
Apapun jawabanmu, akhiri dengan nada tegas dan percaya diri. Hal ini memberi kesan bahwa kamu menguasai situasi, meskipun pertanyaan sulit sekalipun.
Intinya, menghadapi pertanyaan sulit bukan tentang selalu tahu jawabannya, melainkan tentang bagaimana cara kamu menjaga sikap, mengelola emosi, dan tetap terlihat profesional.

