Riski Lulus Berkat Early Warning System

Wajah Muhamad Riski Atarik terlihat ceria ketika keluar dari ruang sidang skripsi. Dia dinyatakan lulus dalam sidang skripsi yang mengangkat topik early warning system. Mahasiswa S1 Teknik Informatika ini cukup percaya diri dalam sidang karena alat yang dibuatnya telah diimplementasikan pada sebuah perusahaan.

Riski menyusun skripsi dengan judul “Rancang Bangun Early Warning System Suhu Ruangan Server Berbasis Wireless Sensor Network & Telegram Bot Sebagai Notifikasi”. Sistem digunakan untukĀ  monitoring temperature suhu ruangan melalui jaringan internet (Wireless Sensor Network) untuk melakukan pemantauan suhu di dalam ruangan dari jarak jauh atau dari tempat yang berbeda.

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah merancang, membangun dan menguji Wireless Sensor Network menggunakan ESP8266 untuk mengukur, mencatat, dan menampilkan data melalui halaman web. Perancangan perangkat keras terdiri dari alat NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai pemancar sinyal Wi-Fi dan bertindak sebagai otak pengontrol kerja sistem. Selain itu terdapat sensor suhu DHT-11 sebagai pembaca suhu ruangan lalu terdapat LCD Liquid Crystal 16×2 cm sebagai monitoring pada alat dan pin buzzer sebagai speaker yang akan berbunyi ketika suhu di dalam ruangan mengalami kenaikan suhu yang sudah ditentukan. Sistem memanfaatkan Telegram Bot untuk mengirim notifikasi kepada administrator jaringan.

Ide skripsi Riski cukup menarik, Early Warning System biasanya dirancang untuk memberikan peringatan dini atau peringatan sebelum terjadinya suatu bencana, kejadian buruk, atau situasi darurat. Pada masa ini data atau informasi telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, banyak informasi yang diproses dan disimpan di ruang server. Jika server mengalami gangguan, maka kebutuhan masyarakat pasti juga akan terganggu. Early Warning System dapat menjadi solusi karena pemantauan dilakukan secara real-time, analisis data dan informasi, dan sistem komunikasi yang efektif untuk memberikan peringatan yang akurat dan tepat waktu.