Skip links

Jadi Mahasiswa Ambisius, Salahkah?

Kehidupan mahasiswa selalu mengundang beragam cerita. Baik perjalanan merebut bangku kuliah, suka duka hingga wisuda, sampai pahit manis dimabuk asmara. Salah satu kisah yang pantang untuk dikenang adalah cerita menjadi mahasiswa baru. Tentu, semangat yang masih baru membuat mahasiswa baru memiliki ambisi yang tak tertandingi. Dan itu menjadi sebuah hal yang terus terjadi setiap tahunnya.

Mahasiswa ambis adalah tipikal mahasiswa yang tidak mudah puas. Sekalipun puas, mereka tetap mengejar hal-hal yang belum terkejar. Ambisi dapat mendorong mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih maju dari orang lain. Ambisi juga dapat menjadi pelecut semangat ketika berada dititik terendah dalam hidup. Sehingga, sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk memiliki ambisi, terutama bagi mahasiswa yang ingin mencapai goals didalam hidupnya.

Yang menjadi masalah yaitu apabila ambisi yang dimiliki terlalu berlebihan dan berujung obsesi. Jika sudah terjebak dalam obsesi maka tidak menutup kemungkinan akan menghalalkan segala cara agar keinginan dapat terwujud. Hal tersebut tentu saja akan menimbulkan dampak yang negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.

Cara agar ambisi yang dimiliki tidak berlebihan dan berujung obsesi:

Kenali diri kita sendiri

Mahasiswa yang obsesif biasanya tidak mengetahui seberapa besar kemampuan yang mereka miliki hingga melakukan berbagai cara agar keinginan dapat terwujud. Agar terhindar dari sifat obsesif maka sangat penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri. Dengan demikian, kita akan mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimiliki untuk meraih impian itu.

Tetapkan tujuan, rencana dan nikmati setiap prosesnya

Orang yang obsesif sering kali tidak menetapkan tujuan dan belum membuat rencana sedari awal, sehingga ketika dia gagal maka dia akan melakukan berbagai cara agar keinginannya dapat terwujud. Padahal, dalam mencapai semua impian pasti jalan yang dilewati tentu tidaklah selalu mudah. Ada kalanya kita jatuh dan gagal.

Namun, dari kegagalan inilah kita bisa mendapatkan pelajaran yang berharga dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Jadi untuk menghindari sikap obsesif maka tentukan tujuan yang jelas dan tetapkan rencana yang matang sejak awal. Setelah itu, nikmatilah setiap proses dan lika-liku perjalanan serta cobalah berdamai dengan kegagalan.

Jadilah orang yang menyenangkan

Orang ambisius saja sering kali tidak disukai, apalagi orang yang obsesif. Memiliki ambisi dan fokus dalam mencapai impian itu memang penting, namun ingatlah untuk tetap menjadi sosok yang menyenangkan sehingga disukai oleh orang lain.

Mulailah memberikan kritik pada diri sendiri

Terkadang saat ambisi itu muncul maka yang ada didalam pikiran kita hanya menjadi yang terbaik tanpa memikirkan apakah langkah yang diambil berpengaruh bagi orang lain atau tidak. Sehingga, perlu bagi kita untuk memberikan kritik terhadap diri sendiri dan mencoba bersikap terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.

Selain itu, cobalah untuk mengevaluasi diri sendiri. Apakah langkah yang diambil sudah benar, apakah langkah itu dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan apakah ada kekurangan pada diri kita yang dapat menjadi penghambat untuk meraih impian tersebut.